Indonesia menduduki peringkat 1 di Asia Tenggara dan peringkat 17 di dunia sebagai negara dengan tingkat pencemaran udara terburuk. Salah satu penyumbang besar pencemaran udara di Indonesia adalah banyaknya perusahaan besar yang bergantung pada bahan bakar fosil untuk menghasilkan energi listrik di tempat kerja yang berlokasi terpencil. Sisi negatif dari penggunaan bahan bakar fosil adalah polusi udara yang dapat membahayakan penduduk sekitar dan tingginya biaya operasional. Contoh kasusnya adalah penggunaan genset berbahan bakar solar yang menghasilkan polusi udara.
Melihat fenomena tersebut, KJS Indonesia bekerja sama dengan TelkomInfra untuk menyediakan sumber energi terbarukan yang dihasilkan oleh rangkaian Solar Panel System di 52 menara Base Transceiver Station (BTS) di sebagian wilayah Pulau Kalimantan dan Sumatra yang masih belum terjangkau oleh jaringan energi listrik.
Melalui kerjasama ini diharapkan KJS Indonesia dan TelkomInfra dapat mengurangi pencemaran udara yang menjadi sebuah permasalahan cukup serius di Indonesia.